NOnton Dorama Tokyo Tower


baru kemaren aku bersama teater kebangganku teater langit tampil di batu,tepatnya hotel Selecta pada acara MUNAS LPM FK, aku kebagian operator. karena laptopku sekrang sering rewel, makanya aku pinjem laptopnya mbak miya eh salah mbak miza hehe....
nah tapi laptopnya masih tak bawa hingga aku nulis postingan ini lho...konon karena mbak miza lagi jaga dirumah sakit coz bapaknya habbis operasi, yah kita doakan mudah2an bapaknya mbak miza cepet sembuh....

nah tadi pagi aku udah niat mau lihat film2 di laptopnya mbak miza mumpung ga ada kuliah. setelah beberapa kali cari film yang bagus ada satu film, film jepang,katanya sih dorama gitu(mngkin orang jepang ga bisa bilang drama hehe) judulnya "Tokyo Tower",berseri gitu lah.tapi aku nontonnya cuma episode 1 dan 2.emang sih kayaknya film ni udah lama tapi aku kan baru nontonya sekrang hehe

film ini Bersetting tahun 1960-an, di Kota Kyushu tinggallah Eiko (Kirin Kiki) seorang single parent yang tinggal bersama anak laki-lakinya Masaya (Joe Odagiri) sejak usia anaknya 3 tahun. Hubungan Eiko dan Masaya seperti kebanyakan hubungan anak dan ibu lainnya. dekat sekali dengan ibunya. namun Ketika beranjak dewasa, Masaya memutusan untuk meninggalkan ibu dan kota kelahirannya untuk kuliah di Tokyo. Eiko mengizinkan Masaya pergi meskipun dengan berat hati karena ia ingin melihat anaknya menjadi orang yang sukses dan hidup di kota besar seperti Tokyo.

Di Tokyo, kemudian Masaya sedikit demi sedikit mulai bisa mewujudkan impiannya menjadi artis..Di mata orang, Masaya adalah sosok artis yang berbakat namun kurang termotivasi. Ia adalah sosok artis yang cukup puas dengan prestasinya tanpa mau meningkatkan kemampuan dirinya lagi. Akibatnya ia kalah bersaing dengan artis lainnya.Masaya makin terpuruk di tambah lagi ia sering melakukan tindakan-tindakan yang buruk. Akhirnya, seiring waktu, impian Masaya untuk menjadi artis besar perlahan tapi pasti makin sulit diraih meski ibunya, Eiko, tanpa henti-hentinya mendukungnya.

banyak nilai yang bisa aku ambil dari dorama ini. bagaimana ibunya tetap semangat dan tetap ceria dalam bekerja keras untuk menghidupi anaknya itu. sekalipun ketika masaya beranjak dewasa, dia tidak mau ibunya melayaninya seperti anak kecil. pun ketika masaya memutuskan untuk kuliah di tokyo, dengan berat hati dia melepaskannya. dan Si Ibu ini tidak berhenti bekerja keras, malah bertambah keras dengan harapan uangnya bisa menghidupi anaknya di tokyo dan kelak melihat anaknya bisa lulus. ada Ketaabahan sang ibu dan semangat sang ibu yang terpancar demi anaknya. Tak bosan dia meladeni anaknya dengan sabar, memberi motivasi dll.

Sepintas ketika melihat film ini, aku tertarik melihat kelanjutannya sehingga terus nonton dorama ini sampe selesai. Namun melihat perjuangan sang ibu, aku jadi terbayang bapak dan ibuku. aku membayangkan bagaimana kerasnya bapak dan ibuku dalam bekerja agar tetap bisa memberiku uang bulanan, SPP dll. tak terasa mata ku berkaca-kaca melihat film ini. Ahh..tidak, aku menangis.aku menangis membayangkan bapak dan ibuku yang mungkin sekarang lagi bekerja demi aku...
untung aja dorama nya tidak lama2 jadi acara nangisnya cuma sebentar hehehe

ni kayak semacam sinetron gitu tapi juauh berbeda dengan sinetron di indo.kapan ya indonesia bisa menampilkan sinetron yang syarat hikmah kayak gini??

ciao.

8 comments:

Mbah Jiwo mengatakan...

katanya sampe nangis ya?

admin mengatakan...

kata siapa mbah?

Anonim mengatakan...

HHhhhhaaaaaahhhaaaaa


Rijal salah ndelok pelem....

Juminten larasati mengatakan...

kkelihatan tuh sisi "feminin" nya.... wkwkwkwk

admin mengatakan...

ngawur,gak yo....
ini namanya profil ikhwan yang tampangnya maskulin namun hatinya selembut kapas wkwkwkwk

Ade Aiz Aumadah mengatakan...

Nyile aku zal filme... kok q ketinggalan liat nie ya?

admin mengatakan...

monggo langsung menghubungi mbak juminten.

Cari tiket pesawat mengatakan...

filmnya memang keren . .

Posting Komentar

cyber berkata........