MEWUJUDKAN PEMIMPIN MUDA MASA DEPAN DENGAN KARAKTER MUSLIM NEGARAWAN



Tahun baru tinggal beberapa waktu lagi. Itu menandakan akan ada moment perubahan masa (baca : tahun) dari tahun 2008 kepada 2009. Namun permasalahan di negeri ini seakan-akan tidak kunjung selesai dari tahun ke tahun. Masih banyak permasalahan-permasalahan yang menimpa bangsa ini yang mana belum bisa / atau malah tidak bisa diselesaikan oleh Pemerintah Indonesia. Banyak kebijakan-kebijakan yang masih belum sepenuhnya memihak kepada rakyat sekalipun ada saja kebijakan yang nampaknya pro rakyat namun sejatinya tidak, berbagai kasus korupsi yang masih menjadi “budaya” dikalangan pejabat teras yang mana masih belum terselesaikan hingga akhir-akhir pemerintahan sekarang ini. Ini menunjukkan bahwa sampai saat ini masih belum ditemukan sosok yang benar-benar bisa menjadi pemimpin bagi bangsa ini, bukannya menjadi “penguasa”. Melihat kondisi di atas maka masalah yang tak kalah penting yang harus kemudian diselesaikan terlebih dahulu adalah krisis kepemimpinan.



Oleh karena itu KAMMI sebagai gerakan mahasiswa yang hingga sekarang masih terasa eksistensinya haruslah mengambil andil dalam memperbaiki bangsa berbagai permasalahan bangsa ini. KAMMI, sesuai visinya melahirkan pemimpin di masa depan berupaya untuk bersikap bijak bahwa ketimpangan bangsa ini harus diselesaikan dengan upaya perbaikan dan tawaran-tawaran solusi yang terbaik. Bahwa pasca bergulirnya reformasi gerakan mahasiswa tidak sekedar menampilkan sosok kepemudaannya sebagai anak bangsa yang kritis, lebih dari itu pemuda adalah pewaris yang sah atas masa depan negeri ini, maka ia ikut bertanggung jwab membangun negeri ini. Dalam proses pembanngunan ini kader KAMMI dituntut untuk seimbang dalam memandang persoalan secara kritis dan konstruktif.



Sebagaimana tertuang dalam GBHO KAMMI bahwa salah satu prinsip pergerakan KAMMI yaitu solusi islam adalah tawaran perjuangan KAMMI dan didasari berbagai masalah yang terjadi dalam negeri ini, termasuk juga krisis kepemimpinan maka kemudian muncullah suatu sosok / karakter yang diharapkan bisa menjadi solusi atas permasalahan di atas yaitu MUSLIM NEGARAWAN. Jika menilik kembali filosofi gerakan yang dimiliki KAMMI, sangat relevan dan memungkinkan jika seorang Muslim Negarawanlah yang akan mewujudkan filosofi tersebut. Maka Muslim Negarawan tidak hanya menjadi solusi atas kemerosotan moral di berbagai bidang, tetapi juga dapat dijadikan sebagai konsep untuk melahirkan pemimpin-pemimpin bangsa masa depan. Muslim Negarawan jelas merupakan model yang ideal sebagai karakter seorang pemimpin masa depan.

Tentu saja pemimpin yang akan di cetak dengan karakter Muslim Negarawan adalah sosok pemimpin yang muda. Karena pemuda lebih banyak memiliki kelebihan dari pada yang tua misalnya adalah mempunyai fisik yang masih kuat, pikiran yang selalu memunculkan ide-ide segar, ketangguhan dalam bekerja keras, memiliki idealisme keberanian yang tinggi sehingga bisa dengan berani pula mengatakan dan membela kebenaran, pemikiran-pemikiran yang segar, inovatif dll. Selain itu Imam Syahid Hassan Al-Banna pernah mengatakan bahwa sebuah pemikiran akan meraih sukses manakala keimanan kepadaNya kuat, tersedia keikhlasan di jalanNya, semangat untuk memperjuangkanNya semakin bertambah, dan ada kesiapan untuk berkorban dan beramal dalam mewujudkannya. Sepertinya keempat rukun ini, yakni iman, ikhlas, semangat dan amal merupakan karakter pemuda. Sebab sesungguhnya dasar keimanan adalah hati yang cerdas, dasar keikhlasan adalah nurani yang jernih, dasar semangat adalah perasaan yang menggelora, dan dasar amal adalah kemauan yang kuat. Dan itu semua tidak terdapat kecuali pada diri pemuda. Oleh karena itu, KAMMI yang salah satu karakter organisasinya adalah harakatul tajnid sudah seharusnya menanamkan karakter Muslim Negarawan itu dalam setiap kader-kadernya sehingga bisa menghujam kuat dalam jiwa setiap kader KAMMI.


Nah, pertanyaanya sekarang adalah bagaimana mewujudkan pemimpin yang memiliki karakter Muslim Negarawan?? Setidaknya ada beberapa unsur yang harus ada dalam jiwa seorang pemimpin yang berkarakter Muslim Negarawan yaitu Pertama, Memiliki Basis Ideologi Islam yang Mengakar
. Maksudnya adalah seorang muslim negarawan haruslah memiliki dasar keislaman yaitu Aqidah yang benar-benar mengakar ke dalam hati dan jiwa sehingga segala tindak-tanduknya tidak akan lepas dari Al-Quran dan As-Sunnah dan juga orientasinya kepada akhirat. Kedua, Memiliki Basis Pengetahuan dan Pemikiran yang Mapan. Yang dimaksud pengetahuan ini tidak hanya pengetahuan tentang kenegaraan atau keindonesiaan saja, namun ilmu yang lebih pokok yaitu pengetahuan ke-islaman pun harus lah dimiliki seorang calon pemimpin Muslim Negarawan, sehingga dengan kedua ilmu itu harapannya bisa menyelaraskan antara ilmu dunia (umum) dan ilmu akhirat (agama) dan juga mempunyai wawasan yang luas. Ketiga, Idealis dan Konsisten. Idealis di sini maksudnya adalah meletakkan islam sebagai solusi untuk berbagai permasalahan yang ada. Tidak hanya idealis namun juga mampun bergerak secara dinamis dan konsisten terhadap idealismenya. Keempat, Berkotribusi pada Pemecahan Permasalahan Umat dan Bangsa. Unsur ini selaras dengan prinsip gerakan KAMMI yaitu solusi islam adalah tawaran perjuangan KAMMI. Maka sudah seharusnya pemimpin yang berkarakter Muslim Negarawan menjadi solusionis atas permasalahan yang terjadi, bukan malah membuat masalah. Kelima, Menjadi Perekat Komponen Bangsa sebagai Upaya Perbaikan. Seorang pemimpin seharusnya mampu merekatkan dan menyatukan berbagai kompenen bangsa yang ada sehingga bisa terjalin dan terpeliharanya sebuah komunikasi, solidaritas, dan kerjasama yang baik dengan masyarakat dalam upaya menyelesikan masalahnya.

Memang tidak mudah mewujudkan pemimpin muda dengan karakter Muslim Negarawan, namun juga bukan suatu kemustahilan pemimpin seperti itu bisa lahir dari rahim KAMMI sehingga harapannya bisa membawa pencerahan dan perubahan ke arah yang lebih baik dari sebelumnya. Sudah lama bangsa dan umat ini merindukan para pemimpin perubahan yang memiliki idealisme dan kompetensi yang diperhitungkan. Para pemimpin yang terlahir dalam rahim gerakan Islam yang tertata rapih (quwwah al munashomat) , dan semangat keimanan yang kuat (ghiroh qawiyah) serta kompetensi yang tajam. Para pemimpin yang muda serta memiliki KARAKTER MUSLIM NEGARAWAN.

Waalahu a`lam bisshowab.

0 comments:

Posting Komentar

cyber berkata........