TDL naik juga berdampak sistemik pada.......lalapan ayam!!!!

6 comments

Beberapa minggu lagi, kita akan bertemu kembali dengan bulan yang penuh dengan rahmat dan ampunan, diskon pahala gede2an (ngalah2in diskon belanjaan hehehe, yaitu bulan suci ROMADHON. Sudah semestinya semua umat muslim bersuka cita dengan datangnya bulan ini. Sehingga semua umat muslim bisa menyiapkan diri sebelum menghadapi bulan yang pasti dicintai semua umat muslim. Oleh karena itu rasulullah biasanya menyiapkan diri dengan memperbanyak puasa...(lho kok jadi ceramah??hehehe, kembali ke laptop dah....;))

Yup, kembali ke topik TDL di atas. Menjelang datangnya bulan ramadhan ternyata di pemerintah mengeluarkan kebijakan yang sangat “bijak” yaitu menaikkan Tarif Dasar Listrik atau disingkat TDL. Hal ini rupanya berdampak “sistemik” (niru-niru century :p) ke semua lini terutama sembako. Tentu saja ini akan dimanfaatkan oleh pedagang untuk menaikkan harga barang termasuk sembako. Apalagi keputusan ini dicetuskan saat mendekati bulan puasa. Lha wong ketika TDL ga naik, harga barang-barang tetep naik ketika menjelang romadhon, nah ini TDL naiknya malah ketika menjelang romadhon??haduh..haduh....
Mangkel??bisa jadi. Jengkel???pasti!!! tapi sebelum protes ada baiknya kita melihat kenapa pemerintah menaikkan TDL. Seperti yang diuraikan oleh Bu Ratni Ummu Jilan dalam artikelnya “TDL, Haruskah Naik”, Alasan dinaikkannya tarif listrik oleh pemerintah salah satunya adalah untuk menutupi kerugian yang dialami pihak PLN. Kerugian yang dialami PLN sendiri menurut Ir. Ahmad Daryoko, mantan Ketua SP PLN Pusat (Al Wai’e, No. 91 Tahun VIII, 1-31 Maret 2008) disebabkan oleh:
pertama, adanya kesenjangan antara biaya produksi dengan harga jual. Biaya produksi tinggi dimana bahan bakar untuk pembangkit-pembangkit listrik bersumber dari minyak. PLN membeli minyak ke Pertamina dengan harga komersial, bukan harga subsidi yaitu Rp 7000,- sampai Rp 7.500,- . Pembangkit yang menggunakan bahan bakar minyak, per-kwh-nya membutuhkan 1/3 liter minyak, atau membutuhkan sekitar Rp 2.300,-/liter untuk menghasilkan 1 kwh. PLN lalu menjualnya kepada konsumen hanya sebesar Rp 630,-/kwh. Belum biaya administrasi, offerhead, pemeliharaan, transmisi, distribusi, dan lain-lain.
Kedua, adanya inefisiensi ''sistemik''. Inefisiensi terjadi karena penggunaan pembangkit listrik berbahan bakar minyak yang sebenarnya bisa digantikan dengan pembangkit listrik berbahan bakar gas. PLN tahun 80-an sebenarnya sudah menyiapkan pembangkit berbahan gas yang bisa menghasilkan daya 7.500 megawatt. Namun upaya ini tidak bisa dilakukan karena terganjal regulasi minyak dan gas, gas sebagian besar diekspor ke luar negeri dan bukan untuk pasokan kebutuhan dalam negeri. Kalau pembangkit listrik dioperasikan dengan gas hanya membutuhkan biaya Rp 7 trilyun/tahun, sedangkan dengan minyak maka biayanya Rp 33 trilyun/tahun. Jadi inefisiensinya sebesar 26 trilyun/tahun.
Ketiga, masalah pada sumber daya manusia. Di PLN sendiri masih banyak ditemui perilaku dari SDM-nya yang tidak sesuai dengan aturan; seperti korupsi, mark up, manipulasi, dan lain-lain. Selain karena alasan PLN merugi, naiknya TDL juga disebabkan pemerintah telah mengurangi subsidi listrik yang tadinya direncanakan sebesar Rp. 56,1 trilyun menjadi Rp. 55,1 trilyun atau turun Rp. 1 trilyun. Kompensasi dari turunnya subsidi listrik ini adalah dengan menaikkan tarif dasar listrik (TDL) tersebut. (www.kendarinews.com)
Dan parahnya lagi sudah TDL naik, eh di beberapa daerah misalnya Makasar, pasokan listrik juga tetep berkurang, artinya TDL naik tapi yo tetep aja sering mati. Nah lo....
Duh bapak-bapak dan ibu-ibu pemerintah, mbok yo mengerti kondisi rakyat kecil itu lho...kan kasihan kalo terus diberi kebijakan yang merugikan mereka.
Anyway, tahu gak, ternyata TDL naik ini juga berdampak sistemik pada harga lalapan ayam disamping kosanku. Parah wes, yang biasanya bayarnya Cuma 5000 doank, eh tadi 6000an. Untung aja aku bawa uang lebih, jadinya ga pake acara malu karena uangnya kurang heheheheh....
Jadi saking berpengaruhnya TDL naik ini, sampe-sampe lalapan ayam juga ikut2an naik. Fuhh....

sret

aku : pak tahu kan kalo TDL naik?
bapak : ya tahulah nak, wong bapakmu ini yo pegawai PLN
aku : kok bisa naik sih pak, kan kasihan masyarakat dan rakyat kecil...
bapak : ya ga tahu nak, bapakmu kan cuma pegawai...jadi juga rakyat kecil
aku : trus gimana pak?kan baran-barang pada naik harganya..
bapak : ya itulah nak...bapakmu ini juga bingung..
aku : bapak...bapak...kalo TDL naik, harga2 naik, trus uang bulananku juga naik ga pak??
bapak : GAK!!!

krik...krik...krik...

ciao.



Lanjut mbacanya gan...“TDL naik juga berdampak sistemik pada.......lalapan ayam!!!!”  »»

Talk Show dan Penggalangan dana Untuk Palestina

4 comments

Mungkin sebagian orang bosan dengan tema ini, atau ada yang berkomentar "ah, palestina lagi...palestina lagi...". Namun alhamdulillah hal itu tidak terjadi pada acara pra DM 2 yang ketiga KAMMI DAERAH MALANG yang dikemas menjadi talk show dan penggalangan dana untuk palestina. Acara yang mendatangkan ust. Dzikrullah (sebenarnya dengan Bu Santi,istrinya,namun berhalangan hadir karena sakit) dihadiri oleh kurang lebih 200 peserta dari berbagai kampus, LDK, BEM semalang raya, dan tentunya juga kader KAMMI sendiri. Sungguh luar biasa karena estimasi peserta di awal hanya sekitar 50-80 orang saja namun diluar dugaan bisa mencapai 200 orang.


Pada acara ini ust. Dzikrullah sebagai pemateri menjabarkan perjalanannya mulai dari berangkat hingga "pertempuran" dengan israel ketika israel menyerang kapal yang berisikan bantuan kemanusiaan tersebut. Dan beliau juga menunjukkan video yang memperlihatkan kekejaman israel dan juga sebagai bukti otentik bahwa yahudi israel memang "ketakutan" dengan kapal mavi marmara tersebut. Bayangkan saja 6 kapal yang didalamnya ada relawan, dokter, aktivis, anggota parlemen dan berisikan mainan anak-anak, obat-obatan, bahan bangunan dan SAMA SEKALI TIDAK BERSENJATA dikepung oleh 30 kapal boat tentara israel dengan per kapal ada 12 orang tentara israel bersenjatakan lengkap, beberapa kapal selam dan juga 3 helikopter. Sang ustadz juga memperlihatkan foto-foto ketika diserang, kebiadaban israel terhadap palestina.
Acara tersebut diakhiri dengan penyerahan dana yang telah dikumpulkan dari penggalangan dana. Dana tersebut diserahkan langsung secara simbolik oleh Akh Nana Azis (Ketumda KAMMI DAERAH MALANG) kepada ustdz. Dzikrullah.

Sungguh Acara ini menggugahku bahwa apa yang terjadi di palestina dan israel bukan semata-mata penjajahan belaka namun memang ada indikasi untuk melakukan genocide terhadap warga palestina. Dan satu-satunya alasan kenapa mereka merebut tanah palestina adalah karena hal hal tersebut telah disebutkan di dalam kitab Talmud. Jadi ini bukan sekedar penjajahan namun perang ideologis. Hal lain yang membuatku kagum adalah ketawakalan ustadz Dzikrullah. Masih terngiang di kepalaku perkataan beliau yang mana kurang lebih seperti ini " ingat bahwa gagalnya kapal Mavi Marmara mendarat di Gaza dan tertangkapnya para relawan yang hidup dan juga syahidnya beberapa relawan lain itu merupakan takdir Allah dan PASTI ADA KEBAIKAN disana". Dan benar saja, setelah ini beliau menuturkan akan ada banyak kapal yang akan berangkat kembali ke Palestina. Subhanallah....Allahhuakbar.....
Aku jadi teringat sebuah hadits yang menyatakan bahwa
"Laa Yu`minu ahadukum hatta yuhibba li akhihi ma yuhibba linafsihi" yang artinya:
"TIdak sempuran Iman seseorang hingga di mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya".

Jadi bisa disimpulkan jika kita tidak peduli dengan palestina maka sama saja tidak peduli dengan hadits nabi. Dan jika sudah tidak peduli dengan hadits nabi, lalu apa yang akan dijadikan pijakan untuk mengarungi samudra kehidupan di dunia ini???

Allahumma unsur mujahidiina fil filistin khususon fil ghazza
Allahumma unsur mujahidiina fil iraq, wa fil afghanistan, wa fi syisyan wa fi kulli makan wa fi kulli zaman

Amin.....

Lanjut mbacanya gan...“Talk Show dan Penggalangan dana Untuk Palestina”  »»

Tokoh JIL Internasional -Nasr Abu Zaid- Meninggal Dunia

2 comments

Pemikir kontroversial Mesir dan profesor Studi Arab sekaligus murtaddin, Nasr Hamid Abu Zaid, Senin pagi kemarin (5/7) meninggal di sebuah rumah sakit Kairo akibat serangan virus yang dijelaskan oleh para dokter sebagai penyakit yang "jarang dan langka."

Setelah 15 tahun dalam pengasingan di Belanda, Abu Zayd, yang lahir pada tahun 1943, kembali ke Mesir setelah menderita penyakit yang dokter gagal mendiagnosa penyakitnya.

Dia dirawat di sebuah rumah sakit di Kairo dan kondisinya digambarkan sebagai "parah namun stabil", demikian dikatakan istrinya Ibtihal Yunis, seorang profesor Prancis di Universitas Kairo.

Sejak ia kembali ke Mesir, Abu Zaid tinggal di unit perawatan intensif dan ia diharapkan menjadi lebih baik dalam beberapa pekan. Tidak ada pengunjung yang diizinkan untuk melihatnya.

Pada tahun 1992, Abu Zaid, yang menjadi asisten profesor di Universitas Kairo Departemen Arab Bahasa dan Sastra, ditolak promosi untuk menjadi profesor karena penelitiannya yang kontroversial tentang Islam, di mana ia berpendapat bahwa Al-Quran adalah sastra serta teks agama atau apa yang dikenal sebagai "hermeneutika humanistik Quran."

Pada tahun 1993, ia divonis murtad oleh para ulama Islam khususnya Al-Azhar dan menikah dengan Yunis yang secara resmi pernikahannya itu dibatalkan oleh pengadilan keluarga Mesir dengan alasan bahwa seorang wanita Muslim tidak bisa menikah dengan orang yang sesat dan murtad.

Dua tahun setelah putusan ulama dan pengadilan, Abu Zaid membawa Yunis dan berangkat ke Belanda di mana dia tinggal sampai akhirnya dia jatuh sakit.

Di antara karya Abu Zaid yang dianggap terbaik oleh kalangan pemujanya berjudul "The Founding of Medieval Ideology and A Critique of Religious Discourse" (Pendirian Ideologi Abad Pertengahan dan Kritik Wacana Keagamaan.)

Buku-bukunya telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa termasuk Jerman, Prancis, Belanda dan Turki. Dia juga menulis dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris.

Nasr Abu Zaid sangat dikagumi oleh kelompok JIL Indonesia, pemikiran-pemikiran sesatnya dianggap progresif bagi kalangan sealiran dengan Ulil Abshar dan kroni-kroninya. Dan beginilah akhir hidup tokoh sesat yang di vonis murtad oleh Ulama Al-Azhar, sakit tapi tidak diketahui sakitnya apa dan sudah mati sebelum ajalnya dicabut.

Apakah tokoh-tokoh JIL Indonesia diakhir hayatnya akan menemui nasib seperti idola mereka Nasr Abu Zaid?

diambil dari muslimdaily.net


Lanjut mbacanya gan...“Tokoh JIL Internasional -Nasr Abu Zaid- Meninggal Dunia”  »»